Travel & Camp

Kemah Keluarga bersama Playdate IP Bekasi

Assalamu’alaikum…

Apakabar mama, bunda, umi semua? 😊 Semoga selalu dalam lindungan Alloh azza wa jalla. Aamiin. Akhir pekan kemarin kegiatannya apa saja, niy? Saya mau cerita kegiatan akhir pekan kami sekeluarga. Boleh ya? Ga boleh juga saya tetap cerita. Hehehe…

Nah, kemarin kami sekeluarga kemping lagi. Yeaayy… Berbeda dengan kemping sebelumnya.

Kami kemping bersama rumbel Playdate IP Bekasi. Asiiikkk. Saatnya mamak-mamak yang punya kerja dong! Oks, Beginilah cerita kami. Eng, ing eng….

Persiapan

Tidak terlalu banyak persiapan kami. Tenda, matras, footprint, sleeping bag, flysheet, kasur angin semuanya masih tersimpan di tas carrier, tinggal angkut. Demikian pula dengan pernak pernik lampu, senter, kursi lipat,velt bed, kompor dan pancinya pun siap di packing. Persiapan terbesar adalah bahan makanan dan pakaian. Kakak dan Teteh menyiapkan makanan dan pakaiannya sendiri. Sisanya, bunda yang siapkan, dibantu Nadine tentunya.

Nah, seperti biasa pada setiap acara besar, kami menunjuk pemimpin yang bertanggung jawab atas kegiatan yang kami ikuti dari awal hingga akhir. Kali ini, teteh Mayla mengajukan diri menjadi Project Manager. Kita lihat kiprahnya, ya.

Action

Akhirnya tiba pula hari yang dinanti. Alhamdulillah, bertepatan dengan berakhirnya ujian tengah semester kakak dan teteh. Sesuai kesepakatan bersama, rencananya kami berangkat pukul 03.00 dini hari. Pertimbangannya menghindari macet dan demi kenyamanan selama perjalanan. Namun apa daya, ayah yang masih lelah selepas dinas di luar kota, dan bunda yang sedang flu berat, bangun tidur terlambat. Walhasil, kami meninggalkan Bekasi mundur 1 jam dari rencana. Berhenti sebentar untuk Sholat shubuh, lalu tancap gas menuju perkemahan Bukit Golf Cibodas. Selama perjalanan anak-anak tidur. Alhamdulillah, perjalanan nan lancar. Sekitar pukul 7.30 sampai di tempat tujuan.

Kesan pertama, wow! Tempatnya luas ya. Sejauh mata memandang, hamparan rumput luas. Namanya juga bukit golf ya 😀

Menurut sejarahnya, tempat ini sebelumnya memang padang golf yang dialih fungsikan menjadi arena berkemah. Sejauh mata memandang, tenda-tenda berbaris rapi. Ini hal yang tidak biasa. Biasanya kami menemui aneka macam tenda dengan beragam bentuk yang khas yang menjadi keseruan sendiri menikmatinya.

Hari itu, tenda berbaris rapi dan cantik dengan warna yang selaras. Gemeeesss. Kalau bahasa kekinian mah, instagramable.

Sempat tidak pede, apakah kami akan menggunakan tenda yang kami bawa? Tapi ayah mengingatkan, santai saja dan nikmati perbedaan. Bukankah niat kita untuk kemping? Iya, ya. Lagipula melihat semangat anak-anak mengalihkan rasa itu. Yuks, kiddos!!

Lalu, mulailah pembagian tugas. Tenda di dirikan oleh ayah, mayla dan bunda. Najmi menjaga Fatih. Nadine sebagai pemandu sorak.

Kelebihan kemping di tanah lapang adalah kelebihan sinar matahari. Hehehe… Jadi siang hari sekitar pukul 11.00 pun, sudah terasa panas. Selain itu, angin pun cukup kencang. Najmi yang selesai menjaga Fatih pun, berulang kali membantu menegakkan tiang yang goyah. Flysheet melambai kencang digoda angin yang berlarian kesana kemari. Hembusannya membuat ayah tertidur pulasss.

Pembukaan acara dilakukan di tenda pleton, karena di luar mulai panas cetar. Kami mengutus Mayla, sang PM dan kakak Najmi. Bunda masih menyiapkan makan untuk nadine dan debay. Selesai acara, para utusan pun menyampaikan informasi dari panitia.

Seruuu. Ada forum ayah. Kegiatan langka inih. Hanya ada di kemah Playdate IP Bekasi.

Hanya kakak Najmi sedih.

“Bunda, kenapa ga ada acara buat Kakak? Acaranya buat bocil aja”, curhatnya.

Bunda bujuk untuk tetap ikut partisipasi, tapi kakak tetap ogah. Maklum, anak lanang yang beranjak remaja ini sudah punya keinginan sendiri. Ya sudah, waktunya dihabiskan menggambar komik dan bermain bulu tangkis.

Hei, berbeda dengan Kakak, Fatih (1 tahun) benar-benar menikmatinya. Dunia tampak luas baginya, ingin menjelajah ke segala arah. Beberapa kali kami kehilangan Fatih, karena ia asik berjalan kesana kemari luput dari pandangan kami. Matahari yang menyengat, tanpa alas kaki, tak menyurutkan langkahnya yang masih tertatih. Go baby go.

Menjelang malam, mulai terasa dingin. Pelan-pelan hawanya memasuki relung dan memaksa kami menggunakan pelindung diri lebih tebal. Ba’da magrib, Fatih sudah terlelap. Lelah bermain sepanjang hari, ia pun pulas dibalut hawa dingin yang melenakan.

Api unggun. Ya, kemping tanpa api unggun tidak seru! Kakak Najmi bersedia tampil, lo. Dengan gayanya menyanyikan lagu Omar dan Hana. Hahaha… Spontanitas diiringi keberanian. Semangat, kak!

Hari itu, kami semua terlelap sebelum pukul 22.00. Semuanya berkemul dalam selimut, jaket, atau sleeping bag. Hanya sesekali Fatih terbangun, menangis karena terdorong dari kasurnya.

Seperti biasa, pukul 04.00 bangun, lalu sholat shubuh. Nadine terbangun sebentar, Fatih masih terlelap. Lalu lanjut sarapan. Tugasnya ayah buat sarapan lezat buat istri dan anak-anaknya. Menunya, roti bakar dan nasi goreng mawut dan tentunya aneka minuman panas. Enak di perut, enak di hati. 💖💖💖

Pagi itu, ada trekking ke air terjun. Ayah, kakak najmi, Nadine dan Fatih yang ikut. Hanya Bunda ditemani teteh Mayla masih beberes, persiapan pulang.

O ya, ada tugas kecil yang dapat dikerjakan anak selama trekking. Serasa jaman sekolah dulu. Sangat bermanfaat, selain dapat jalan-jalan, cuci mata yang segar-segar, juga menambah pengetahuan buat anak. Inipun cuma ada di kemah Playdate IP Bekasi ya.

Sambil beberes, teteh Mayla merebus jagung dan singkong. Spesial buat yang capek pulang trekking. Asiiikk.

Waktu berlalu…Satu per satu keluarga meninggalkan area kemping. Kesibukan persiapan pulang ke Bekasi. Panitia tidak lupa woro-woro lagi tentang sampah setiap keluarga. Tinggalkan tempat kemping sebagaimana kita datang. Yes banget, kan!

Sekitar pukul 10.00, acara ditutup panitia. Diisi pembagian hadiah pemenang lomba-lomba.

Terima kasih para panitia beserta keluarga besarnya, yang sudah menciptakan acara yang seru dan bermanfaat. Sesuai slogannya, alam terkembang jadi guru.

Pukul 11.30 kami meninggalkan arena kemping dengan sejuta makna, lelah yang menyenangkan, booster esok beraktivitas kembali.

After the Camp

Ada banyak pelajaran yang kami petik dari setiap kemping. Tantangan yang berbeda-beda memaksa kami selalu belajar lagi.

  • Pemimpin

Mayla sebagai PM merasa tidak dihargai oleh kakak Najmi. Instruksi yang diberikan pada kakak dijawab ogah-ogahan, bahkan tidak dikerjakan. Akhirnya, perang mulut deh. Berakhir dengan tangisan.

Bunda panggil satu persatu. Bagaimanapun tak boleh memarahi atau menegur anak didepan anak yang lain. Agar tak hancur harga dirinya. Bicara hati ke hati.

Kakak wajib hormati Mayla, karena sepakat Mayla sebagai pemimpinnya. Bila tidak setuju dengan instruksi pemimpin, ungkapkan dengan cara yang baik.

Mayla, bagaimanapun, kakak adalah kakak. Coba cari pendekatan lain untuk mengajaknya bekerja sama. Cara bossy, jelas tidak berhasil. Salah satu tugas pemimpin adalah mengenali bawahannya, agar mendapat penghargaan bawahannya.

Terus belajar ya, sayang…

Menjadi pemimpin dan bawahan yang baik, ok?!

  • Lokasi, posisi dan cuaca

Kenali dimana kita berada. Posisi mendirikan tenda menentukan kenyamanan. Bila di lapang luas, usahakan mencari lokasi teduh, di bawah pohon, atau perhatikan arah matahari. Saat kemarau seperti ini akan terasa panas dan berangin di siang hari. Gunakan flysheet untuk mengurangi panas, dan siapkan pasak yang kuat untuk menahannya.

  • Emosi jiwa dan sabar ya

Tidak sepanjang hari menyenangkan, kadang ada yang kurang menyenangkan. Membawa 4 orang anak, 2 diantaranya balita, memerlukan tabungan kesabaran. Saat rengekan mulai terdengar, coba cek, cukupkah makannya, sudahkah beristirahat/tidur? Selain bunda, ini tanggung jawab ayah, kakak dan teteh juga. Jadi, kadang perlu mengalah untuk menang, atau bernegosiasi dengan manis. Tujuannya, kemping menyenangkan untuk semua.

  • We are Family

Kami sangat tidak menyangka mendapat predikat sebagai keluarga terkompak. Ini adalah introspeksi bersama. Masih banyak kekurangan di sana sini. Apa yang terlihat indah di luar, sesungguhnya diperoleh dengan perjuangan panjang dan tak putus do’a. Bagaimanapun, hati-hati ini bertaut karena Allah semata. Aamiin.

Akhirnya, kemping hanya semalam, tapi maknanya tak lekang waktu. Buat kami yang terikat rutinitas, anak sekolah sampai sore, ayah bekerja dan pulang menjelang gelap, maka kemping salah satu sarana saling mendekatkan diri.

Jazakumullah khoir kasiron ayah, najmi, mayla, nadine, fatih. Dan salam takzim buat para panitia atas kesabarannya menghadapi para keluarga. Semoga menjadi amal ibadah bagi kita. Aamiin.

Segitu cerita saya, mama… Sampai jumpa di kisah lainnya. Lihat juga kisah kemping kami disini.

Wassalamu’alaaikum 😀

Anda mungkin juga suka...

0 Komentar

  1. […] Kami sempat ikut serta dalam kegiatan kemping yang diadakan rumbel Playdate IP Kota Bekasi. Ceritanya bisa dilihat di Kemah Keluarga Bersama Playdate. […]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *