Bismillah…
Assalamu’alaikum…
Wiken, yess!! Apa kabar, semua bunda? Alhamdulillah, semoga selalu dalam limpahan Rahmat Ilahi Rabbi. Aamiin.
Akhir pekan ini, apa kegiatannya bun? Saya ingin mendengarkan cerita bunda tentang hari yang dilalui bersama buah hati. Apapun itu, sadarilah… Banyak hal kecil yang terkadang luput kita syukuri. So, sudah bersyukur hari ini?
Bun, akhir pekan ini, kami kemping agak jauhan. Biasanya kan seputaran bogor puncak, kali ini kita ke lembang. Semoga tak bosan membaca kisah kami ya. Inilah ceritanya.
Berangkat dari Bekasi pukul 03.00 wib. Perjalanan menuju Lembang diawali dengan kemacetan di tol cikampek -jakarta sejak masuk tol Bekasi Barat. Hati langsung ciut, bun. Diluar perkiraan, ternyata jam segitu pun macet sangat ya. Hingga harus sholat shubuh di mobil karena tak memungkinkan berhenti di rest area. Khawatir segera syuruk tiba. Ayah pun di dera kantuk berat. Mobil yang berjalan lambat memang beresiko mengundang kantuk. Akhirnya, sementara di gantikan kenek, sementara pak supir beristirahat. Sampai km 54 matahari sudah naik dan jalanan mulai lancar. Akhirnya, pak supir on duty kembali. Hehehe… Mamak kenek berharap bisa tidur.
Perjalanan selanjutnya memasuki cipularang lancar, hingga keluar tol pasteur. Kami memilih rute lewat dago untuk ke likasi kemping. Sekalian mengenang masa lalu saya selama 7 tahun menuntut ilmu di kota itu. Hahaha… Jangan baper ya. Semuanya biasa saja kok.
Nah, lewat THR juanda… GPS mulai mati, seiring kami yang mati gaya. Nyasar, salah berbelok. Hahaha…
Setelah puter sana sini, tanya di setiap belokan, akhirnya sampai juga di area kemping. Alhamdulillah. Pukul 9 mulai bongkar muat, dan mulai mendirikan tenda.
Setiap kali berkemah, saya selalu menikmati senyuman kebebasan anak-anak, bun. Mereka bebas berlarian kesana kemari. NMN asyik menyusuri sungai kecil, mencari serangga di pinggir sungai. Debay yang mulai berjalan berlarian kesana kemari meski sesekali jatuh, bangun lagi, tak gentar.
Siang ini, disini mendung, bun. Dan mulai hujan. Alhamdulillah. NMN bermain air hujan, sementara debay tertidur lelap kecapean.
Saya akan melanjutkan ngobrol cantik dengan paksuami. Ceritanya nanti lagi ya. Jangan rindu…
Bunda, kutunggu ceritamu ya.