Ibu Profesional Psikologi

Ketika harus LDR (Long Distance Relationship

Bismillah…

Assalamu’alaikum…

Apakabar, Bunda? Hari ini libur nasional, tapi hati saya sendu, merindu pujaan hati nun jauh disana. Semoga kita selalu dalam lindungan Alloh ya, bun. Aamiin yaa robbal’alamiin.

Karena rindu inilah, terpikir membuat tulisan tentang LDR. Ada yang pernah merasakan LDR? Atau sedang menjalani LDR? Catatan:Ini khusus untuk yang sudah menikah ya. 😊

Bunda, saya salut dengan pasangan yang mampu bertahan dalam LDR. Saya yakin, pada dasarnya tak ada yang menginginkan LDR. Tapi karena sesuatu hal hingga mau tak mau hubungan ini harus dijalani. Entah karena tugas dari kantor, atau harus menempuh pendidikan. Berapapun lamanya, terpisahkan jarak sekian lama akan sangat berpengaruh pada hubungan suami istri. Sungguh, saya pribadi merasa ini sangat sulit. Saya memerlukan energi dan usaha ekstra untuk tetap waras saat melakukan LDR. Adakah yang merasakannya juga?

Dalam rangka mendukung para pejuang LDR, semoga mereka diberi kekuatan dan kesabaran. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan saat berada dalam LDR. Silakan disimak, bun.

#1 Luruskan Niat

Apapun alasan yang mengharuskan kita jauh dari pasangan, kembalikan ke niat awal pernikahan. Untuk apa kita menikah? Bukankah mengharapkan ridho Ilahi. Dan menikah bagian dari ibadah kepada Nya.

Jadi, apapun yang terjadi. Halangan, rintangan adalah tantangan bersama yang harus dihadapi. Semuanya adalah takdir Alloh azza wa jalla. Bila harus berjauhan, jadikanlah ini ladang amal untuk semakin mempererat hubungan kepada Ilahi Robbi dan pasangan kita. Maka, jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolong. Insyaa Alloh akan diberikan petunjuk. Aamiin.

#2 Jaga Komitmen Dengan Pasangan

Bagian dari meluruskan niat adalah menjaga komitmen. Sebagai pasangan suami istri, biasanya di awal hubungan LDR saling berkomitmen. Nah, komitmen ini menjaga optimisme di hati dan pikiran masing-masing. Keyakinan bahwa semua akan baik-baik saja, keadaan ini hanya sementara, dan suatu saat akan berkumpul kembali. Komitmen ini pun akan menciptakan rasa tenang menjalani kehidupan ‘single’ masing-masing.

Bertahanlah, aku akan pulang. Demikian semboyan para pejuang LDR.

#3 Merawat Hubungan

Komitmen perlu dipupuk dan dijaga. Merawat hubungan LDR mungkin memerlukan cara yang khusus. Tapi dengan berkembangnya berbagai media sosial, hal ini bukanlah kendala. Kini bisa saling bertatapan, mendengar suara mesra tidak hanya membaca kata-kata romantis.

Buatlah waktu khusus untuk bisa saling berkomunikasi. Utamakanlah pada kedekatan emosi, perasaan, kasih sayang. Belajarlah bertoleransi dan berpikir positif. Berikan waktu pada pasangan untuk menggunakan me time. Terkadang ingin membuncahkan segala rasa dan beban, tapi pada hubungan LDR harus pandai memilah mana yang dapat dibagi dan tidak. Karena keterbatasan waktu, maka kualitas lebih diutamakan.

Musuh dalam merawat hubungan ini adalah rasa bosan. Perasaan jenuh yang menghampiri dapat mengalihkan pada pihak lain. Pasangan LDR sangat menjaga hubungan dengan lawan jenis agar tidak terjadi kesalahpahaman.

Bersabarlah, jangan mudah menyerah. Buah manis akan dirasakan, saat perjumpaan nanti.

#4 Menjaga Kepercayaan dan Pikiran

Saat saling berjauhan, kepercayaan adalah kata kunci agar hubungan tetap terjaga. Bagaimana tidak, dalam LDR selain fisik yang tidak bersama-sama, kitapun “merelakan” pasangan hidup dengan orang lain yang mungkin memiliki kesamaan hobi, minat, pekerjaan, pendidikan yang semuanya itu berpeluang mengalihkan hatinya dari kita.

Pfuihh… Saya menuliskannya sambil menahan linangan airmata.

Lanjut ya.

Bila tidak ada kepercayaan maka akan mudah terjadi konflik dan prasangka. Komunikasikanlah apapun yang terjadi dengan pasangan. Jauhkan prasangka dan tetapkan berpikir positif. Perlubkerja keras dan keikhlasan untuk menjalaninya. Takkan semudah menuliskannya. Tapi tak ada yang tak mungkin. Berserah diri pada Alloh, karena Alloh lah sebaik-baik penjaga. Aamiin.

#5 Singkirkan Ego dan Berkompromi

Nah, kalau rindu sudah menggebu namun tak kuasa bertemu karena jarak tak satu. Belum lagi masalah mengganggu, membuat mood tak menentu. Tiada jalan lain selain berkomunikasi. Baik sekedar mendengarkan suara, atau vidio ataupun hanya menuliskan pesan dalam chat.

Bersabarlah menahan ego untuk menurunkan ketegangan. Agar tak salahpaham kemudian. Katakanlah rindu dan sayang. Baru setelah hati mencair, ceritakan gundah gulana di hati. Tarik nafas dalam-dalam dan tersenyum, lalu bicaralah dengan tenang.

Memahami keadaan pasangan merupakan bagian dari kompromi. Yakinilah bahwa apa yang dilakukannya untuk kebaikan bersama.

Terus terang, saya tak kuasa menulis lebih lanjut. Betapa berat perjuangan para pejuang LDR. Kekuatan mereka adalah kesabaran dan rasa sayang yang tak bertepi. Dan biarkanlah semesta mendukungnya. Buah manis yang akan mereka petik suatu saat nanti.

Selamat berjuang, temans! Salam sayang selaluπŸ’–πŸ’–πŸ’–

Anda mungkin juga suka...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *