Catatan Ringan

Menulis Untuk Apa?

Bismillah.

Hai, hai apakabar? Pagi ini senyum saya terkembang. Bagaimana dengan pagimu, bunda? Matahari masih malu-malu tapi cuaca cukup cerah. Alhamdulillah. Mari bersyukur atas kehadiran pagi ini, bun.

Alhamdulillah, sudah memasuki #hari29 #OdopNovemberChallenge berbarengan dengan #hari9 #tantanganrumlitipbekasi. Bila diibaratkan pelari marathon, saya sudah bisa melihat garis finish. Yeaayy!

Dan seperti pertunjukan film, saya bisa melihat potongan-potongan slide perjuangan untuk mencapai posisi saat ini. Perjuangan seorang emak konsisten menulis meski diiringi soundtrack suara mesin cuci atau tiba-tiba ada rengekan anak minta tolong, belum lagi harum masakan yang gosong. 😃

Saya pikir, perjuangan sesuangguhnya bukanlah selama tantangan ini berlangsung. Tapi ketika semua telah berlalu. Ketika tak ada lagi hiruk pikuk penyemangat di grup whatsapp. Ketika menulis melorot menjadi prioritas kesekian dengan segala alibi yang saya buat. Ahhh… Saya sedih…

Apakah saya bisa mempertahankan kebiasaan menulis ini? Apakah saya akan memberikan usaha yang sama saat rintangan menghadang? Apakah menulis dapat memberikan manfaat bagi saya? Dan… Apakah alasan saya menulis?

#tariknapaspanjang

Saya memerlukan alasan kuat untuk tetap menulis. Meski saya menyukai aktivitas menulis, tapi apakah cukup kuat untuk konsisten melakukannya?

Lalu, menerawanglah ke hati terdalam…

Saya ingin terkenal. Hahaha… Ini mission impossible banget ya. Bahkan memikirkan konsekuensi dari terkenal pun, saya tak sanggup. Membayangkan seperti Andrea Hirata atau Tere Liye yang tulisannya selalu dinantikan. Mmm…Jauh sekali, saya hanya serpihan remah krupuk kaleng.

Berarti ini tak mungkin menjadi alasan saya untuk menulis. Coret, ya! 😀

Saya ingin kaya dari menulis. Saya berusaha mengukur kemampuan menulis saya. Ini pun mustahil. Para penulis kaya itu mampu membius para pembacanya dengan cerita-cerita yang mereka sajikan. Mereka bisa menjadikan menulis sebagai penghasilan hidup. Bahkan bisa ongkang-ongkang kaki hingga tua nanti. Bayangkan, penghasilan mereka milyaran rupiah. Karya mereka diterjemahkan dalam berbagai bahasa di dunia. Belum lagi, jika di filmkan. Wahh… Hebat ya.

Tapi, jangankan menjadi penulis dengan penghasilan milyaran, bisa menulis sebuah buku solo saja, belum tercapai. #ahserasamimpi

Penulis kaya itu karya-karyanya bergenre fiksi. Inipun masih jauh dari angan. Fiksi adalah hal yang syulit bagi saya. Sepertinya, fiksi bukan jiwa saya. Saya senang membaca fiksi, tapi tidak bisa membuat cerita fiksi. #hadapikenyataan

Menjadi kaya? Tidak bisa menjadi alasan saya menulis. Coret lagi 😀

Saya ingin berbagi pengetahuan yang saya miliki. Inilah yang sejauh ini saya lakukan. Dan ini pula yang memotivasi saya terus belajar dan belajar. Menulis selama hampir 30 hari terus menerus membuat saya haus akan ilmu pengetahuan. Dan saya merasa sangat kecil, sangat fakir ilmu.

Saya hanya berharap sedikit ilmu yang saya bagi dapat menjadi cahaya di akhirat nanti.

Semoga Alloh ridhoi. Aamiin.

Dengan alasan berbagi ilmu, semoga saya istiqomah belajar dan menuliskan apa yang saya peroleh. Di garis bawah ya!

Saya menulis untuk menyalurkan hobi. Ya, hobi menulis sudah dilakukan sejak saya SMP. Menulis membuat saya bisa menyusuri pinggiran kampung, menggapai bintang atau menjelajah terjalnya gunung. Menulis seperti menceritakan isi hati yang tak mudah saya ucapkan setiap kali. Begitu deh. Pokoknya, love to write.

Nah, baru sebatas itu. Saya pikir saya belumlah menjadi writer. Masih perlu banyak belajar untuk memenuhi predikat itu.

Tapi takkan gentar mencapainya. Saya akan berusaha!!! #semangatbamburuncing

Nah, kalau kamu? Apa alasan kamu menulis. Mari bersama kita perbaiki niat.

Sesungguhnya segalanya adalah ibadah kepada Alloh azza wa jalla. Kita hanyalah mahluk yang berusaha menebar rahmatan lil’alamin. Aamiin yaa robbal’alamiin.

Saya tunggu ceritamu, ya! Selamat menggali diri 💖

#OdopNovemberChallenge
#TantanganRumlitIpBekasi
#DiariIbuProfesional
#CeritaIbu
#CeritaKeluarga
#CeritaKita

Anda mungkin juga suka...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *