Alhamdulillah, setelah lulus Kelas Bunda Cekatan, kini kami memasuki Kelas Bunda Produktif. Semangat menggebu disulut oleh berbagai kejutan yang disampaikan Founding Mother, Ibu Septi Peni Wulandani membuat saya berbinar-binar dan penuh optimisme saat memasuki kelas ini. Kali ini kami bermain di playground hexagon city dan warganya disebut hexagonia. So, be prepared timeline media sosial akan dipenuhi para hexagonia.
Di kelas ini kita akan belajar di 7 zona bunda produktif. Apa saja isi tiap zona? mmm…itulah bagian dari kejutan yang disiapkan Tim Formula. Baiklah, kita mulai memasuki zona 1, yuks!
Selayaknya membangun sebuah kota, maka dimulai dengan membangun rumah bagi setiap warganya alias hexagonia. Dan hebatnya, kami boleh membangun rumah sesuai kebutuhan dan passion pribadi. Maka terciptalah berbagai dream house para hexagonia. Yippie, menyenangkan sekali bukan?
Seperti apa rumah Hexa ala saya? Sebenarnya ini sangat membuka ‘khayalan tingkat tinggi’. Tapi kata hatiku berkata, be realistic, follow your dream with your effort. Saya pun mengukur kemampuan, kapasitas, harapan dan tentu saja seporsi besar passion.
Engg.. ing… eng… Beginilah Hexa House ala saya.
Kita mulai dari lingkungan, saya menyukai suasana tenang di pinggiran kota. Rumah adalah tempat pulang selepas menghadapi hiruk pikuk keramaian kota. Lokasi pinggir danau yang teduh seperti inilah yang saya cari. Area sekitar dengan pohon tinggi dimana kami bisa menggantung hammock atau membangun tenda kala cuaca cerah.
Rumah dibangun dengan kearifan lokal dan berasal dari material lokal yang ramah lingkungan. Cita-cita saya, memanfaatkan tenaga surya untuk menjalankan listrik di rumah. Bagian rumah dibagi menjadi 2, Area Publik dan Area Privasi.
AREA PUBLIK
Area publik adalah tempat dimana saya bisa mengekspresikan passion untuk berbagi. Area ini bersifat terbuka untuk umum, berada di lantai 1. Disinilah saya menerima teman-teman untuk belajar, mengkaji berbagai hal dan berbagi ilmu pengetahuan, tentu saja berbagi makanan juga. Dan yang tak kalah, beribadah bersama. Kan sister fillah, ya!
Area publik terdiri dari:
Ruang baca, ruang berbagi, ruang bercerita, dan ruang sholat.
AREA PRIVASI
Nah, selanjutnya adalah area privasi. Area ini terdiri dari ruang tidur, dapur, ruang keluarga dan kamar mandi.

Di area inilah kami mengekspresikan rasa, emosi dan kasih sayang dengan setiap anggota keluarga.
Ruang tidur adalah tempat me time (membuat jurnal, menulis blog, menulis berbagai ide) dan couple time bersama pasangan.
Dapur. Meski saya jarang memasak, dapur merupakan wahana kami berkumpul mengolah masalan sederhana kesukaan setiap anggota keluarga. Dengan peralatan yang sederhana karena kami jarang memasak besar.
Ruang keluarga. Tempat kami sekeluarga bersenda girau, menuangkan ide, membuat proyek berkemah, proyek travelling atau family proyek lainnya.
Kamar mandi. Tempat ini menjadi terasa khusus karena dari ruangan inilah kebersihan kami terjaga.
Secara umum, saya tidak menempatkan banyak perabot dalam rumah. Tema rumah mengusung simpel minimalis, dibuat sesederhana saja, sesuai kebutuhan. Saya menyadari selama ini rumah kami dirapikan, dibenahi dan dibersihkan oleh kami sendiri. Jadi, seminimal mungkin kami memiliki barang.
Setiap ruang di rumah layaknya ruang di hati ini. Di sanalah kami menempatkan setiap orang, keadaan, rasa dan emosi.
Baity jannati secara lahiriah dan batiniah menjadi acuan dalam membangun setiap bilik keluarga
Bismillah, memulai perjalanan baru. Demikianlah cerita saya tentang hexa house ala saya. Bagaimana dengan kamu?