photo of woman carrying child
Catatan Ringan

Agar Harimu Ceria, Lakukan Self Check In Ibu (SECI), Yuk!

Hai, para Ibu, Bunda, Umi, Mama dimana pun berada! Salam takzim untukmu.

Peran Ibu sudah saya geluti selama 14 tahun. Waktu yang singkat ya, Bu. Seiring bertumbuh dan berkembangnya anak-anak, kita pun turut bertumbuh dan berkembang ya, kan. Banyak sekali pengalaman dan pengetahuan yang kita peroleh selama membersamai ananda di rumah. Tugas ibu yang dimulai sejak gelap hingga gelap lagi, merupakan ladang ibadah bagi kita, kaum perempuan. Oleh karena itu, wajib kita syukuri dan kita jalankan dengan sebaik mungkin.

Dari rumah inilah kita membangun kebiasaan baik, termasuk juga membangun jiwa yang baik. Kondisi stres pun seringkali melanda para Ibu. Dan sejak pandemi berlangsung, stres ini terasa semakin nyata. Dalam sebuah survey disini menunjukkan 56% Ibu Rumah Tangga mengalami stres. Sedihnya. Memang tak bisa dipungkiri ketika pola hidup dalam keluarga berubah, Ibu pun akan terpengaruh. Tugas tambahan seperti mendampingi anak belajar daring, mengatur keuangan yang pas-pasan, anggota keluarga yang sakit, belum lagi hati was-was akan hadirnya pandemi di dalam rumah atau bahkan kehilangan orang yang disayang. Kondisi tersebut bisa memunculkan stres pada Ibu. Peluk untuk para Ibu.

Dari pengalaman yang saya alami dan sharing teman-teman sesama Ibu, rasa stres akan semakin berat ketika kita merasa sendiri, merasa tak ada yang perhatian dengan keadaan Ibu. Ibu selalu mendahulukan anggota keluarganya, sehingga lupa untuk memperhatikan dirinya sendiri. Bila Ibu tak dapat mengelola stresnya, seringkali orang terdekat yang menjadi pelampiasannya. Yup, anak dan suami tentunya menjadi tidak nyaman. Ketidaknyamanan di rumah akan memberikan dampak negatif lain. Dan semakin membesarlah masalah Ibu dan keluarga. Mulai sekarang, yuk, kita lebih aware dengan diri sendiri. Ingat Bu, layaknya sebuah penyelamatan, yang harus didahulukan adalah diri Ibu sendiri. Bagaimana kita bisa menolong orang lain, sementara kita tak bisa menolong diri sendiri. Ibu, yuk mulai perhatikan dirimu.

SELF CHECK IN IBU (SECI)

Ini adalah serangkaian kegiatan yang bertujuan mengecek kesiapan diri, jiwa dan raga sebelum memulai aktivitas harian. Dengan kegiatan ini, Ibu memiliki kemampuan untuk memahami keadaan emosinya dan perasaannya secara sederhana. Apa saja? Silakan disimak, ya!

1. Sapa Tubuhmu, Ibu

Ibu, tubuh kita memiliki hak untuk diperhatikan. Coba lakukan ini, pejamkan mata dan pindai seluruh bagian tubuh mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki. Rasakan bagian mana yang pegal, atau mungkin terasa perih karena tak sengaja tergores, atau ada sedikit cenut-cenut di kepala. Adakah sesak di dada? atau apa yang dirasakan bagian pinggang? Demikian seterusnya, lakukan hingga ujung kaki. Tandai bagian tubuh tersebut, apakah perlu dilakukan pemeriksaan lanjut? atau cukup dengan peregangan dan olah raga ringan. Semakin dini kita mengetahui masalah dalam tubuh, akan lebih mudah melakukan intervensinya.

2. Napas Dalam, Inhale Exhale

Bagian ini sudah biasa dilakukan ya, Bu. Menarik napas dalam melalui hidung dalam hitungan 3, lalu ditahan dalam hitungan 3, dan dikeluarkan perlahan-lahan dalam hitungan 3. Ibu bisa melakukan di tempat yang tenang. Kita bisa menambahnya hingga hitungan 5 dan seterusnya, semampu Ibu. Dengan menarik napas, tubuh menjadi lebih rileks, dan dapat lebih fokus.

3. Apa yang aku rasakan saat ini?

Selanjutnya, kita menyapa jiwa dengan sapaan sederhana, “apa yang aku rasakan saat ini?”. Jawab dengan jujur ya, Bu. Bila perlu bisa dilakukan dengan suara yang cukup jelas terdengar telinga kita. Lalu jawablah dengan kalimat yang spesifik. Kata capek, ini masih terlalu umum. Gunakan yang lebih spesifik.

Apa yang aku rasakan saat ini?

Misalnya, saya merasa diabaikan, saya merasa diacuhkan, saya sendiri, tak diperhatikan, tak ada yang peduli. Bila kesulitan mencari kata yang spesifik, boleh menggunakan perumpamaan. Misalnya, hatiku laksana batang besi terbakar api atau hatiku gersang seperti bunga tak kunjung disiram. Atau kata maupun kalimat lain yang dirasa lebih spesifik menggambarkan keadan perasaan kita saat itu.

4. Temukan Insight

Apalah artinya rasa tadi bila tidak ditemukan jawabannya. Kalau begitu, langkah berikutnya adalah kita menelaah diri sendiri, bagaimana rasa itu bisa muncul? Hal apa saja yang berkontribusi sehingga memunculkan rasa tadi? Apa yang dapat dilakukan agar tidak terulang kembali, demikian selanjutnya kita akan menemukan berbagai insight tentang diri kita sendiri.

Dengan SECI ini diharapkan, Ibu bisa selesai dengan masalahnya terlebih dahulu. Selanjutnya, Ibu pun akan lebih ringan ketika menghadapi tantangan saat membersamai suami dan anak.

Ibu adalah tiang dalam rumah tangga, maka kokohkan hatimu, agar kokoh rumah tanggamu, Ibu

Sebuah cara sederhana ini bisa dilakukan dimanapun. Dengan Self Check In Ibu (SECI) kita melakukan sebuah metakognisi, yang akan melatih kemampuan kognisi. Dan akan memunculkan strategi-strategi baru saat menemukan berbagai insight tadi. Strategi-strategi baru ini yang akan membuat kita mampu survive alias bertahan menghadapi benturan, badai ataupun ombak dalam kehidupan. Dan yang terakhir, akan muncul rasa percaya diri karena merasa berhasil mengatasi hambatan dalam diri sendiri. Mudah dan bermanfaat bukan? Insyaa Alloh. Luruskan niat melakukan SECI, karena hanya atas ijin Alloh Ta’ala kita diberi kemudahan dan jalan keluar.

SECI dapat menjadi salah satu amunisi Ibu menghadapi hari bersama keluarga. Ibu bisa melakukan ini bersama anak dan suami juga, loh. Senangnya bila seluruh anggota keluarga percaya diri menatap tantangan yang ada. Kita mulai #darirumahuntukdunia bersama #ibuprofesional. Dan tentunya bersiap menuju #konferensiibupembaharu.

Semoga pengalaman sederhana ini dapat bermanfaat untuk para Ibu dimana pun berada. Salam sehat jiwa raga ibu.

#darirumahuntukdunia

#1dekadeibuprofesional

#ibuprofesional

#konferensiibupembaharu

#sayembaracatatanperempuan2021

Anda mungkin juga suka...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *