Catatan Ringan

Membangun ‘Morning Routine’ Agar Ibu Selalu Bersinar

Hai, apa kabar? Selamat pagi! Bagaimana pagimu?

Familiar dengan sapaan tersebut? Yuk, jawab dengan jujur. Bagaimana pagimu? Apakah sama dengan saya. Sejak memiliki anak bersekolah, pagi hari menjadi hal yang paling ruwet dalam kehidupan saya. Banyak banget to do list, sementara waktunya terasa begitu pendek. Hiruk pikuk dari membangunkan anak, membujuk ke kamar mandi, mempersiapkan sarapan, bekal suami ke kantor, sampai mengantarkan anak sekolah seringkali menjadi drama horor buat saya. Ada yang merasa sama? Trus, sejak pandemi dan anak-anak belajar daring, suami bekerja dari rumah, apakah dramanya berhenti? Ternyata tidak!

Lalu, lalu… begitu suami kembali bekerja di kantor dan anak-anak masih belajar di rumah, apa dramanya berhenti? Tidak juga. Berkurang sedikit, tapi masih ada konser tunggal saat menyiapkan anak-anak untuk sekolah daring. Iya ga?

Ternyata masalahnya bukan pada anak-anak atau suami, Betulkah? Bukan juga pada aktivitas sekolah, betul tidak? Saya merasa, saat saya “gagal” memulai hari, maka selanjutnya semakin kacau kegiatan hari itu. Sejujurnya, saya seringkali merasa anak-anak dan Pak Suami tak mendukung Morning Routine yang saya buat. Misalnya saja saat saya bersegera bangun dan memulai aktivitas di dapur, tapi anggota keluarga lain masih di kasur. Belum lagi, beberapa to do list yang rasanya tak mungkin bisa dilakukan karena waktunya hampir bersamaan. Saat itu, saya merasa tidak ahli dalam multi tasking.

Merasa sendiri dan lelah sepanjang hari

karena sejak pagi dimulai dengan amarah dan kesal

Mood hari itu pun menjadi berantakan.

Alhamdulillah, masa itu telah berlalu. Dan saya ingin berbagi pada teman-teman betapa senangnya bisa menikmati peran sebagai Ibu Rumah Tangga dimulai sejak pagi hari.

Saya introspeksi diri untuk setiap masalah yang datang menyapa. Di Ibu Profesional, saya diajarkan untuk menghadapi masalah sebagai tantangan. Akhirnya, mari belajar menyelesaikan tantangan ini. Dan saya menemukan formula untuk menjalani morning routine.

Urutan menjalankan Morning Routine adalah FIRST, MY SELF, MY BODY, MY FAM, EXTRA

FIRST

Pertama dan prioritas adalah menunaikan kewajiban pada Sang Khalik. Sebelum melaksanakan sholat dan tadarus, saya mandi terlebih dahulu. Selain baik untuk kesehatan, mandi di subuh hari pun memberikan semangat dan kesiapan pada tubuh untuk memulai beraktivitas.

MY SELF

Selanjutnya adalah memenuhi kebutuhan jiwa. Memulai dengan self talk, bersyukur, melakukan afirmasi positif dan tentu saja memohon pada Ilahi agar diberikan keberkahan hari ini. Kegiatan ini sangat bermanfaat dalam memberikan booster hati dan emosi untuk menjalani hari.

MY BODY

Lalu diiringi, pemenuhan raga. Iya dunk, ini juga wajib didahulukan. Biasanya emak-emak suka lupa kalau kebutuhan tubuhnya belum terpenuhi karena mendahulukan kebutuhan keluarga. Padahal kuncinya adalah penuhi kebutuhan diri baru kebutuhan orang lain. Kenapa? Agar semakin indah harimu dan terhindari dari penyakit fisik.

MY FAM

Nah, setelah diri sendiri terpenuhi, hati, perasaan dan perilaku akan nyaman memberikan pelayanan pada keluarga. Yup, kita akan lebih siap memenuhi kebutuhan jiwa dan raga anak-anak juga suami. Tentu saja, melakukannya dengan penuh cinta dan kesabaran.

EXTRA

Bagian ini adalah bonus setelah semua tugas terpenuhi. Bisa menyiapkan jurnal kegiatan esok hari, mengerjakan tugas di komunitas dan tugas pembelajaran atau pengembangan diri lainnya.

Mudahkan? Mudah selama dibarengi niat, semangat dan konsistensi. O ya, satu hal lagi yang perlu dicermati seorang ibu dalam mengatur ritme dirinya adalah membiasakan diri untuk memulai hari sedini mungkin.

Wake Up Early, Sleep Early

semangat pagi

Ini susah!! Iya, memulainya susah. Tapi bisa dilakukan, loh. Lakukan dengan konsisten dan tubuh ini akan membangun rutinitasnya secara otomatis. Bisa mulai dengan kuatkan niat, pasang alarm atau bila perlu minta dibangunkan paksu. Alhamdulillah, bila telah terbiasa bukan hanya diri ini yang bangun rutin, tapi anak-anak dan paksu pun akan ikut menjalani pagi lebih awal. Dan rasakan kenikmatannya. Kamu boleh bercerita di kolom komentar, ya!

Tahukah kamu, hal sederhana ini begitu mudah dibangun, dari rumah untuk dunia. Saat mood, perasaan dan pikiran di siapkan sejak awal hari, maka kita pun akan mampu menerima tantangan hidup dengan optimis dan semangat. Bayangkan, bila ibu melakukannya, lalu berkembang menjadi satu keluarga, dan satu masyarakat melakukannya, maka etos kerja pun akan terbangun dengan sendirinya.

Yuk, mulai pagi lebih awal dan bangkitkan semangat pagi sepanjang hari!!!

Anda mungkin juga suka...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *