Alhamdulillah, sampai juga di materi #6. Tak terasa sudah lebih dari setengah perjalanan perkuliahan Ibu Pembaharu dilalui.
Di materi ini, kami diajak untuk melakukan aksi yang telah kami siapkan sebelumnya. Keesokan hari setelah materi disa.paikan Ibu Septi, saya menyapa tim di WAG, menanyakan apakah mereka telah menyimak materi dan apa yang dirasakan setelah menyimak.
Beberapa sudah menyimak, dan menyampaikan bila merasa masih menjadi bagian dari 80% mahasiswa, yaitu yang mengerjakan tugas Ibu Pembaharu ini dengan semangat minimalis. Ada juga yang merasa gaptek dengan beragam tools yang disampaikan Ibu. Ada juga yang sudah pernah mencoba beberapa tools yang disampaikan Ibu. Setelah obrolan itu, kami bertekad saling bergandengan, bersiap belajar mengatasi ke’gaptek’an. Alhamdulillah.
Let’s Try Discord
Selanjutnya, tanpa menunggu lama kami putuskan untuk mencoba tools dalam berkomunikasi, yaitu Discord.
Bagi saya pribadi, ini bukanlah hal asing di telinga. Anak lanang pernah beberapa kali mengemukakan minta ijin untuk menggunakan aplikasi ini. Saat itu, saya mengatakan, kita akan mempelajarinya terlebih dahulu. Dan ternyata, kinilah saatnya saya mempelajari discord. Tentunya dengan bantuan naklanang. Hahaha. Saya menerima kenyataan, sebagai imigran digital tak secepat native digital dalam menguasai sebuah aplikasi.
Akhirnya, kami pun mencoba aplikasi Discord. Perlu adaptasi dengan beberapa petunjuknya. Bagi saya pribadi, aplikasi ini cukup mudah digunakan dan memiliki banyak fitur yang bermanfaat dan lebih mudah dari penggunaan Whatsapp yang selama ini digunakan. Apa saja yang kami lakukan?
Pertama, membuat thread. Yup, di aplikasi ini kami menggunakan beberapa thread untuk memudahkan memilah bahasan project. Apakah membantu? Semoga, bagi mereka yang terbiasa memanjatpun ini akan memudahkan,
Kedua, menggunakan tag. Lucu ya, ini mungkin sepele, tapi saya senang ada tag @everyone di aplikasi ini. Jadi tidak perlu membuat tag nama panjang-panjang kan. Tim kami ada sebelas orang, tentu saja ini pengiritan. Hihihi
terakhir, ya, kami sempat mencoba fitur video call nya, sayangnya tidak semua member tim bisa bergabung. Semoga lain waktu kami bisa mencobanya lagi.
Gantt Chart

Rasa penasaran saya mendorong untuk menjelajah aplikasi Gantt Chart. Dengan keterbatasan yang ada, tentu saja, saya mencoba membuat Gantt Chart versi free. Kenapa tidak pakai template yang ada, yang sudah disediakan Mantika? Saya tetap memakainya untuk membuat jurnal.
Hanya saja, rasa ingin tahu saya mendorong untuk belajar lebih banyak tentang aplikasi project management ini. Akhirnya bertautlah pada Awesome Table. Ini merupakan aplikasi add on pada google spreadsheet. Meski add on, tapi banyak hal yang bisa dibuat dari aplikasi ini. Saya senang sekali. Hehehe. Saya ingin sekali menjelaskan ini pada teman-teman Rubi Digi, tapi tak ada yang bertanya. Hahaha. Memang lebih mudah menggunakan template yang telah disediakan.

Agenda Kegiatan
Baiklah, kita kembali ke Aksi untuk Solusi dari Rumah Bijak Digital, ya. Pada obrolan selanjutnya, kami memutuskan membuat kegiatan Pre Tantangan dan Tantangan Ibu Bijak Bergawai.

Pre Tantangan
Tanggal : 11-15 Oktober 2021
Kegiatan : Share di IG/FB tentang Ibu Bijak Bergawai dan Live IG

Tantangan Ibu Bijak Bergawai
Tanggal : 16-24 Oktober 2021
Kegiatan : Tantangan Ibu Bijak Bergawai
Alhamdulillah, selain kami dari tim Rubi Digi ada juga yang mengikuti tantangan ini. Masyaa Alloh. Kami pun berencana memberikan apresiasi bagi mereka yang mengikuti tantangan.
Dan diakhir tantangan, kami mencoba mengevaluasi pencapaian tim di media sosial. Beberapa hal yang bisa kami simpulkan dari capaian di medis sosial adalah :
- ada tantangan mengundang banyak orang melihat etalase rubi digi
- reel IG dapat menjangkau lebih banyak orang, follower maupun nonfollower
- live IG meningkatkan ikatan hubungan dengan follower
O, ya setelah live IG kami mendapat kejutan tawaran manggung dari BKKBN Yogyakarta, Hanya saja, ini belum bisa ditindak lanjuti, Sebagai bagian dari kelas Bunda Saliha, kami belum memahami prosedur yang harus dilakukan untuk memenuhi tawaran ini. Semoga lain kesempatan masih ada tawaran lain.

Bagi saya, menjalani tugas di materi ini merupakan tantangan ekstra. Pada awal pekan, berbarengan dengan tugas di peran lain. Dan saya pun kurang fokus di tim. Meski masih bisa dijalankan, namun saya merasa kurang mindful. Di pekan terakhir, kami harus pulang kampung dan saya kesulitan untuk mengakses media sosial. Walhasil, hanya 3 hari mengikuti tantangan, karena tidak bisa upload canva dan media sosial. Ini adalah pelajaran bagi saya, agar mampu mengalokasikan peran dengan memperhatikan timeline kegiatan.


Dan Tim Rubi Digi pun cenderung sepi. Saya memahami kondisi teman-teman yang sedang diet gawai dan jam daring kami yang tidak sama. Meski demikian, saya bersyukur kami masih bisa menjalaninya bersama. Semoga ke depan akan semakin solid dan aksi kami dapat bermanfaat. Mohon doa nya ya