person sitting on mountain cliff
Bunda Salihah Ibu Profesional

Review : Cerita dari Rubi (Ruang Bicara)

Setiap kali masa review jurnal, saya berdebar-debar. Siapakah buddy saya? Pelajaran apa yang akan saya peroleh darinya? Apa yang bisa saya berikan untuk buddy?

Dan jurnal materi 6 ini membuat saya terkejut. Hehehe.

Seperti biasa, saya menghubungi buddy untuk sekedar menyapa dan saling bertukar link jurnal. Dan kamipun saling berkomunikasi. Saya meminta akses membaca jurnal buddy. Alhamdulillah mba Rani, demikian biasa di sapa, langsung berespon. Saya pun mulai membaca jurnalnya.

Awalnya biasa saja. Saya membaca cerita mba Rani tentang kulwhap yang dilakukan timnya. Dan saya terkejut, ketika melihat flyer kulwhap yang disematkan mba Rani. Ternyata kulwhapnya itu dihadiri saya sendiri sebagai nara sumbernya 😄

Tak hanya saya, mba Rani pun tidak sadar jika narsumnya beberapa hari yang lalu adalah saya. 😄

Efek nama panggilan dengan nama asli berbeda niy. 😄 Hari pertama saling sapa diiringi senyum-senyum sendiri. Sebenarnya di awal saya agak familiar dengan cerita kulwhapnya mba Rani, tapi saya pikir materi yang saya bawakan bisa saja disampaikan orang lain, kok. Tidak berpikir yang lain lagi.

Baiklah, setelah kongres usai, saya kembali fokus untuk membuat review jurnal. Dengan mengulang-ulang apa yang kita baca, biasanya kita akan mendapatkan sudut pandang lain. Baiklah, berikut review saya atas tulisan mba Rani.

Hal Baik Yang Sudah Dilakukan Buddy

Dalam aksi yang dilakukan bersama tim, mereka memulainya dengan belajar memperbaiki diri sendiri. Saya pikir ini hal yang patut diacungi jempol. Kenapa? Dengan kita memulai dari diri sendiri, semoga aksi yang kita lakukan akan lebih berkesan dan mengena pada orang lain.

Selain itu, karena sudah dicoba dilakukan sendiri, maka kita pun akan lebih memahami kekurangan ataupun hal yang perlu diperbaiki dalam Aksi. Ini akan membuat aksi menjadi lebih mudah dijalankan oleh setiap orang.

Hal Yang Perlu Diperbaiki

Melihat proses pembuatan jurnal, secara umum menurut pengetahuan saya, mba Rani masih perlu meningkatkan lagi mindfulness dalam tim. Saya yakin mba Rani pun menyadari tentang hal ini. Kesediaan untuk berada dalam tim dan menyediakan waktu serta pikiran untuk sejenak menyelesaikan masalah tim, ini akan membuat kita meng”ada” dalam tim. Bagaimana pun juga, mba Rani sudah secara sadar memilih masuk dalam tim. Saya yakin, banyak hal yang bisa mba Rani berikan sebagai kontribusi pada tim. Semangat ya, mba. Pasti bisa!!!

Apakah Sudah Menjalankan Aksi-nya Dengan Penuh Kesungguhan?

Dalam pemahaman saya sebatas membaca isi jurnalnya, mba Rani masih perlu meningkatkan semangat lagi. Semoga kedepannya, mba Rani mampu memberikan kontribusi maksimal dan berperan aktif dalam tim. Pada dasarnya, apa yang kita berikan untuk Tim akan kembali pada kita kembali, Insyaa Alloh dengan semangat Ibu Pembaharu, mba Rani dapat bersinar gemilang di depan nanti. Semangat, mba Rani.

Demikianlah review saya terkait jurnal materi #6 mba Oky Maharani dari Ragional Yogyakarta. Mohon maaf atas segala salah dan khilaf. Semoga bermanfaat bagi saya pribadi dan orang lain yang membacanya. Sampai jumpa di jurnal berikutnya!

Anda mungkin juga suka...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *