Pagelaran Kongres Ibu Pembaharu dimulai. Sejak tanggal 17 Desember 2021 kami yang memiliki tiket dapat mengakses web Konferensi Ibu Pembaharu. Saya pun langsung berselancar ke dalam web nya. Dan sayapun terpesona. Masyaa Allah betapa cantik dan megahnya web KIP. Saya seperti berada di auditorium megah berlangsungnya konferensi. Bahkan anak dan paksu pun bisa turut serta menikmati kemegahan dan acara-acara yang digelar disini.
Meta verse yang sedang trend dibicarakan di media sosial begitu dekat dan bahkan kami telah mencicipinya. Masyaa Allah.
Apa yang saya cari di Konferensi Ibu Pembaharu?
Semangat dan Inspirasi. Saya merasa sedang berada di titik bawah saat ini. Ada rasa enggan, rasa bosan untuk bergerak, lelah berorganisasi, jenuh. Saya berusaha mengambil jeda beberapa saat dari hiruk pikuk berkegiatan dan berorganisasi. Namun belum berhasil juga.
Dan di sesi pertama bersama Ibu Ines Setiawan, langsung nyetrum. Masyaa Allah. Bu Ines menyampaikan banyak hal yang membuat saya termenung. Diantaranya, membuat inovasi bukan berarti berkompetisi, bisa dilakukan bersama-sama. Dan sebuah inovasi tidak selalu hal yang baru, bisa jadi itu hal yang lama tapi dilakukan saat ini jadi terasa baru.
Saya tidak selalu bisa menyaksikan setiap nara sumber saat live karena keterbatasan jam daring. Pada jam-jam tertentu, saya menyaksikan dan mencatat hal-hal yang dirasa penting. Dan setiap nara sumber memberikan pengalaman dan inspirasi yang beragam. Mereka para perempuan hebat.
Dan semua rasa itu semakin lengkap ketika saya turut berperan sebagai MC di salah satu sesi talkshow. Saat itu, yang ada rasa gugup, cemas. hihihi. Padahal kalau dipikir, kan cuma muncul beberapa menit aja. Tapi tetap saya, gugupnya berpanjangan. Alhamdulillah, saya senang diberi kesempatan menjadi bagian event besar ini. Terima kasih Teteh Endang Prasdianti, Mba Hamidah dan semua Tim KIP. Barokalloh fiikum.
