Pagi itu, Anwar bersiap memasuki kedai kopi. Sore nanti ia sudah kembali ke Jakarta. Belum sempat duduk, tiba tiba saja. “Air, air, air….” Orang-orang berlarian, tak tentu arah. Panik, berhamburan. Anwar melihat air tinggi menyapu bangunan di hadapannya. Ia berlari kencang. Tak tahu arah tujuannya. Ah, ia mulai merasa berat, air membasahi kaki, naik terus …